Perkembangan teknologi
informasi saat ini, telah menciptakan jenis-jenis dan peluang-peluang bisnis
yang baru di mana transaksi-transaksi bisnis makin banyak dilakukan secara
elektronika. Sehubungan dengan perkembangan teknologi informasi tersebut memungkinkan
setiap orang dengan mudah melakukan perbuatan hukum seperti misalnya melakukan
jual-beli. Perkembangan internet memang cepat dan memberi pengaruh signifikan
dalam segala aspek kehidupan. Internet membantu dalam berinteraksi, berkomunikasi,
bahkan melakukan perdagangan dengan orang dari segala penjuru dunia dengan
murah, cepat dan mudah. Beberapa tahun terakhir ini dengan begitu merebaknya
media internet menyebabkan banyaknya perusahaan yang mulai mencoba menawarkan
berbagai macam produknya dengan menggunakan media ini.
E-commerce
pada dasarnya merupakan suatu kontak transaksi perdagangan antara penjual dan
pembeli dengan menggunakan media internet. Jadi proses pemesanan barang
dikomunikasikan melalui internet. Keberadaan e-commerce merupakan
alternatif bisnis yang cukup menjanjikan untuk diterapkan pada saat ini, karena
e-commerce memberikan banyak
kemudahan bagi kedua belah pihak, baik dari pihak penjual (merchant) maupun dari pihak pembeli (buyer) di dalam melakukan transaksi perdagangan, meskipun para
pihak berada di dua benua berbeda sekalipun. Dengan e-commerce setiap transaksi
tidak memerlukan pertemuan dalam tahap negoisasi. Oleh karena itu jaringan
internet ini dapat menembus batas geografis dan teritorial termasuk yurisdiksi
hukumnya.
E-commerce adalah
dimana dalam satu website menyediakan atau dapat melakukan transaksi secara online atau juga bisa merupakan
suatu cara berbelanja atau berdagang secara online atau direct selling yang
memanfaatkan fasilitas Internet dimana terdapat website yang dapat menyediakan
layanan “get and deliver“. E-commerce akan merubah semua kegiatan marketing dan
juga sekaligus memangkas biaya-biaya operasional untuk kegiatan trading (perdagangan).
Adapun pendapat mengenai pengertian E-Commerce bahwa E-commerce mengacu pada
internet untuk belanja online dan jangkauan lebih sempit. dimana e-commerce
adalah subperangkat dari E-Bisnis. cara pembayarannya: melalui transfer uang
secara digital seperti melalui account paypal atau kartu credit Sedangkan,
E-Bisnis mengacu pada internet tapi jangkauan lebih luas. area bisnisnya
terjadi ketika perusahaan atau individu berkomunikasi dengan klien atau nasabah
melalui e-mail tapi pemasaran atau penjualan di lakukan dengan internet. dengan
begitu dapat memberikan keuntungan berupa keamanan fleksibililtas dan
efisiensi. cara pembayarannya yaitu dengan melaui pembayaran digital secara
E-Gold dan sudah di akui di seluruh dunia dalam melakukan transaksi online.
Pada umumnya pengunjung
Website dapat melihat barang atau produk yang dijual secara online (24 jam
sehari) serta dapat melakukan correspondence dengan pihak penjual atau pemilik
website yang dilakukan melalui email. Dalam prakteknya, berbelanja di web
memerlukan koneksi ke internet dan browser yang mendukung transaksi elektronik
yang aman, seperti Microsoft Internet Explorer dan Netscape Navigator.
Microsoft dan Netscape, bekerja sama dengan perusahaan kartu kredit (Visa dan
MasterCard), serta perusahaan-perusahaan internet security (seperti VeriSign),
telah membuat standar enkripsi khusus yang membuat transaksi melalui web
menjadi sangat aman.
A.
Jenis-Jenis E-Commerce
1. Business to Business (B2B)
Business to Business E-Commerce umumnya menggunakan
mekanisme Electronic Data Interchange
2. Business to Consumer (B2C)
Business to Consumer E-Commerce memiliki mekanisme
untuk mendekati consumer
3. Perdagangan Kolabratif (collaborative commerce).
Kolaborasi semacam ini seringkali terjadi antara dan
dalam mitra bisnis do sepanjang rantai pasokan.
4. Consumen to consumen(C2C)
Di sebut juga sebagai pelanggan ke palanggan yaitu
orang yang menjual produk dan jasa ke satu sama lain.
5. Comsumen to Business(C2B).
Kebutuhan atas suatu produk atau jasa tertentu, dan
para pemasok bersaing untuk menyediakan produk atau jasa tersebut ke konsumen.
6. Perdagangan Intrabisnis (Intraorganisasional)
Dalam situasi ini perusahaan menggunakan ecommerce
secara internal untuk memperbaiki operasinya.
7. Pemerintah ke warga (Goverment to Citizen (G2C)) penggunaan
teknologi internet secara umum dan e-commerce secara khusus untuk mengirimkan
informasi dan layanan publik ke warga, mitra bisnis, dan pemasok entitas
pemerintah, serta mereka yang bekerja di sektor publik.
8. Perdagangan Mobile (mobile commerce—m-commerce).
Ketika
e-commerce dilakukan dalam lingkungan nirkabel, seperti menggunakan telepon
selluler berbelanja
B.
Istilah-Istilah Dalam E-Commerce
1. Digital atau electronic cash
Metoda yang memungkinkan seseorang untuk membeli
barang atau jasa dengan cara mengirimkan nomor dari satu komputer ke komputer
yang lain.
2. Digital money
Terminologi global untuk berbagai e-cash dan
mekanisme pembayaran elektronik di Internet.
3. Disintermediation
Yaitu proses untuk memotong jalur perantara
Yaitu proses untuk memotong jalur perantara
4. Electronic checks
Pada saat ini sedang di ujicoba oleh CyberCash,
sistem check elektronik seperti PayNow akan mengambil uang dari account check
di bank.
5. Electronic wallet
Pola pembayaran, seperti CyberCash Internet Wallet,
akan menyimpan nomor kartu kredit anda di harddisk anda dalam bentuk
terenkripsi yang aman. Anda akan dapat melakukan pembelian-pembelian pada situs
Web yang mendukung electronic wallet tersebut.
6. Extranet
Sebuah kelanjutan dari intranet perusahaan yang mengkaitkan jaringan internal satu perusahaan dengan jaringan internal supplier mereka maupun pelanggan mereka.
Sebuah kelanjutan dari intranet perusahaan yang mengkaitkan jaringan internal satu perusahaan dengan jaringan internal supplier mereka maupun pelanggan mereka.
7. Micropaymet
Transaksi dalam jumlah kecil antara beberapa ratus rupiah hingga puluhan ribu rupiah, misalnya untuk mengambil / mengakses grafik, game maupun informasi.
Transaksi dalam jumlah kecil antara beberapa ratus rupiah hingga puluhan ribu rupiah, misalnya untuk mengambil / mengakses grafik, game maupun informasi.
D.
Dampak Positif & Negatif E-Commerce
1. Dampak positifnya yaitu:
a.
Revenue Stream
(aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan yang tidak bisa ditemui
di sistem transaksi tradisional.
b.
Dapat
meningkatkan market exposure (pangsa pasar).
c.
Menurunkan biaya
operasional(operating cost).
d.
Melebarkan
jangkauan (global reach).
e.
Meningkatkan
customer loyality.
f.
Meningkatkan
supplier management.
g.
Memperpendek
waktu produksi.
h.
Meningkatkan
value chain (mata rantai pendapatan).
2. Dampak negatifnya yaitu:
a.
Kehilangan segi
finansial secara langsung karena kecurangan. Seorang penipu mentransfer uang
dari rekening satu ke rekening lainnya atau dia telah mengganti semua data
finansial yang ada.
b.
Pencurian
informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa menyingkap semua
informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak berhak dan dapat mengakibatkan
kerugian yang besar bagi si korban.
c.
Kehilangan
kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini bersifat kesalahan
non-teknis seperti aliran listrik tiba-tiba padam.
d.
Penggunaan akses
ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan seorang hacker yang berhasil
membobol sebuah sistem perbankan. Setelah itu dia memindahkan sejumlah rekening
orang lain ke rekeningnya sendiri.
e.
Kehilangan
kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam faktor seperti usaha
yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang berusaha menjatuhkan reputasi
perusahaan tersebut.
f.
Kerugian yang
tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan dengan sengaja,
ketidakjujuran, praktek bisnis yang tidak benar, kesalahan faktor manusia,
kesalahan faktor manusia atau kesalahan sistem
A.
Kelemahan & Kendala E-Commerce
Menurut
survey yang dilakukan oleh CommerceNet para pembeli / pembelanja belum menaruh
kepercayaan kepada e-commerce, mereka tidak dapat menemukan apa yang mereka
cari di e-commerce, belum ada cara yang mudah dan sederhana untuk membayar. Di
samping itu, surfing di e-commerce belum lancar betul. Pelanggan e-commerce
masih takut ada pencuri kartu kredit, rahasia informasi personal mereka menjadi
terbuka, dan kinerja jaringan yang kurang baik.
Umumnya
pembeli masih belum yakin bahwa akan menguntungkan dengan menyambung ke
Internet, mencari situs shopping, menunggu download gambar, mencoba mengerti
bagaimana cara memesan sesuatu, dan kemudian harus takut apakah nomor kartu
kredit mereka di ambil oleh hacker.
Tampaknya untuk meyakinkan pelanggan ini, e-merchant harus melakukan banyak proses pemandaian pelanggan. Walaupun demikian Gail Grant, kepala lembaga penelitian di CommerceNet meramalkan sebagian besar pembeli akan berhasil mengatasi penghalang tersebut setelah beberapa tahun mendatang.
Tampaknya untuk meyakinkan pelanggan ini, e-merchant harus melakukan banyak proses pemandaian pelanggan. Walaupun demikian Gail Grant, kepala lembaga penelitian di CommerceNet meramalkan sebagian besar pembeli akan berhasil mengatasi penghalang tersebut setelah beberapa tahun mendatang.
Grant
mengatakan jika saja pada halaman Web dapat dibuat label yang memberikan
informasi tentang produk dan harganya, akan sangat memudahkan untuk search
engine menemukan sebuah produk secara online. Hal tersebut belum terjadi memang
karena sebagian besar merchant ingin agar orang menemukan hanya produk mereka
tapi bukan kompetitor-nya apalagi jika ternyata harga yang diberikan kompetitor
lebih murah.
Untuk sistem bisnis kebisnis, isu yang ada memang tidak sepelik di atas, akan tetapi tetap ada isu-isu serius. Seperti para pengusaha belum punya model yang baik bagaimana cara mensetup situs e-commerce mereka, mereka mengalami kesulitan untuk melakukan sharing antara informasi yang diperoleh online dengan aplikasi bisnis lainnya. Masalah yang barangkali menjadi kendala utama adalah ide untuk sharing informasi bisnis kepada pelanggan dan supplier, hal ini merupakan strategi utama dalam sistem e-commerce bisnis ke bisnis.
Untuk sistem bisnis kebisnis, isu yang ada memang tidak sepelik di atas, akan tetapi tetap ada isu-isu serius. Seperti para pengusaha belum punya model yang baik bagaimana cara mensetup situs e-commerce mereka, mereka mengalami kesulitan untuk melakukan sharing antara informasi yang diperoleh online dengan aplikasi bisnis lainnya. Masalah yang barangkali menjadi kendala utama adalah ide untuk sharing informasi bisnis kepada pelanggan dan supplier, hal ini merupakan strategi utama dalam sistem e-commerce bisnis ke bisnis.
Kunci
utama untuk memecahkan masalah adalah merchant harus menghentikan pemikiran
bahwa dengan cara menopangkan diri pada Java applets maka semua masalah akan
solved, padahal kenyataannya adalah sebetulnya merchant harus
me-restrukturisasi operasi mereka untuk mengambil keuntungan maksimal dari
e-commerce. Grant mengatakan, “E-commerce
is just like any automation – it amplifies problems with their operation they
already had.”
Daftar Pustaka :
Anonim. 2013. E-Commerce. http://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/
123456789/4462/1/upload%20dika.pdfa. Diakses
Minggu, 27 Oktober 2013 pukul 09.00
----------. 2007. Slide Office Virtual, Gunadarma Univ.
Jogiyanto
2005. Sistem Teknologi Informasi
Edisi II. Pendekatan Terintegrasi: Konsep Dasar, Tekonologi, Aplikasi,
Pengembangan dan Pengelolan. Penerbit ANDI. Yogyakarta.
Nahot Frastian. 2013. Sistem informasi. http://www.slideshare.net/nahotfskom/
sistem-informasi-dalam-e-commerce-10543515. Diakses Minggu, 27 Oktober 2013
pukul 08.30
Paypal. 2013. PayPal Indonesia. http://www.payindonesia.com/panduan-paypal-indonesia/.
Diakses Minggu, 27 Oktober 2013 pukul 08.00.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar